1 .Pengertian Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Manajemen layanan teknologi informasi
(Information Technology Servide Management (ITSM)), yaitu metode pengelolaan
sistem teknologi informasi yang terpusat pada perspektif konsumen layanan
teknologi informasi terhadap bisnis perusahaan. Pada saat sekarang ini, banyak
perusahaan yang menggunakan ITSM itu untuk menunjang usaha mereka agar lebih
baik lagi. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang memanajemen
layanan teknologi informasi itu sendiri.
Semakin meningkatnya kebutuhan
organisasi terhadap teknologi informasi membuat kebutuhan akan layanan IT
semakin berkembang pesat. Layanan teknologi informasi yang memiliki kualitas
terbaik akan memberi manfaat yang besar bagi organisasi, seperti meningkatnya
efisiensi dan efektivitas dalam teknologi. Kebutuhan terhadap teknologi
informasi tersebut digunakan untuk mencapai tujuan strategis dari sebuah
organisasi.
Definisi
IT Service Management (ITSM) atau manajemen layanan adalah
sebuah sistem dari manajemen rantai pasokan yang menghubungkan sales perusahaan
dengan pelanggan.[1] Tujuan
dari manajemen layanan adalah untuk memaksimalkan layanan rantai pemasok di
saat mereka lebih kompleks dibanding rantai pasokan barang jadi. Selain itu,
manajemen layanan juga dapat mengurangi pengeluaran biaya yang tinggi dengan
mengintegrasi produk dan layanan dan menjaga level persediaan lebih kecil.
ITSM mengarah pada keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi untuk merencanakan, mendesain, memberikan, mengoperasikan, dan
mengendalikan layanan TI pada pelanggan.
Alat yang digunakan untuk mengaplikasikan service management
disebut dengn serice manager. Service manager menyediakan platfrom yang
terintegrasi untuk mengadaptasi langkah terbaik dalam organisasi IT, seperti
contoh Microsoft Operations Framework (MOF) dan ITIL.[2] Service
manager tersebut menyediakan pembangunan proses untuk solusi masalah, perubahan
kendali, dan manajemen siklus hidup dari aset.
Manfaat
·
Mengurangi pemakaian biaya, yaitu dengan mengintegrasikan
layanan dan rantai produk pasokan
·
Tingkat persediaan layanan dapat dikurangi, maka total biaya
persediaan juga dapat dikurangi
·
Layanan pelanggan dapat dioptimalkan
·
Meningkatkan pendapatan layanan
·
Mengurangi biaya tidak perlu dari bagian layanan melalui
perbaikan ramalan/perkiraan
·
Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
Komponen
Secara umum, manajemen layanan terdiri dari 6 kemampuan yang
berbeda yang harus
dioptimalkan oleh perusahaan, antara lain [3] :
dioptimalkan oleh perusahaan, antara lain [3] :
1. Strategi layanan dan penawaran layanan
·
Definisi strategi layanan
·
Definisi dan posisi penawaran layanan
·
Strategi go – to – market
2. Manajemen suku cadang
·
Manajemen bagian pasokan
·
Manajemen persediaan
·
Manajemen bagian permintaan
·
Pemenuhan operasi dan logistic
·
Manajemen bagian pelayanan
3. Garansi, perbaikan, dan pengembalian
·
Garansi dan manajemen pengklaiman
·
Pembalikan logistic
·
Proses pembalikan
·
Remanufaktur
4. Manajemen layanan lapangan
·
Kemampuan teknisi
·
Mobilitas
·
E-learning
·
Penjadwalan kegiatan
·
Service billing
5. Manajemen pelanggan
·
Ketersediaan dan manajemen pemesanan
·
Manajemen partner
·
Wawasan pelanggan
·
Dokumentasi teknik
6. Aset, perawatan, penjadwalan tugas, dan manajement
event
·
Pengawasan
·
Diagnostik dan pengujian
·
Manajemen asset/pengoptimasian
·
Manajemen konfigurasi
Contoh Framework Service Management
·
COBIT
·
Microsoft Operations Framework
·
Sig Sigma
·
ISO 20000
·
TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
·
ITIL (Information Technology Infrastructure Library)
2. Kerangka kerja pada
manajemen layanan teknologi informasi
Kerangka kerja
(framework) yang dianggap dapat memberikan contoh penerapan ITSM di antaranya:
·
Software Maintenance Maturity Model
·
PRM-IT IBM's Process Reference Model
for IT
·
eSourcing Capability Model for Service
Providers (eSCM-SP)
dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL)
dari ITSqc for Sourcing Management.
3. Siklus
hidup manajemen layanan teknologi informasi (ITIL – Service Operation)
Service operation merupakan tahap implementasi dari
layanan TI yang telah dikembangkan, membuat perangkat dokumen yang mengatur
regulasi layanan seperti Standard Operating Procedure (SOP)
dan manual/petunjuk pemakaian layanan TI kepada pengguna
layanan. Proses-proses yang dilakukan pada iterasi service
operation sebagai berikut:
1. Manajemen Event (Event
Management)
Tujuan dari proses ini
adalah memastikan Configurasi item (CI) yang ada terpantau dan
menyaring kategori event untuk memutuskan tindakan yang tepat.
2. Manajemen Insiden (Incident
Management)
Tujuan dari proses ini
adalah mengelola semua siklus insiden guna mengembalikan layanan TI kepada
pelanggan secepat mungkin jika insiden terjadi.
3. Pemenuhan
Permintaan (Request Fulfilment)
Tujuan dari proses ini
adalah memenuhi permintaan pelanggan pada layanan TI, seperti perubahan password atau
permintaan informasi.
4. Manajemen Akses (Access
Management)
Tujuan dari proses ini
adalah memberikan hak kepada pengguna yang berwenang dan mencegah akses dari
pengguna yang tidak terotorisasi. Manajemen akses erat kaitannya dengan
keamanan informasi.
5. Manajemen Masalah (Problem
Management)
Tujuan dari proses ini
adalah mengelola semua siklus masalah yang terjadi pada layanan TI. Manajemen
masalah bertugas untuk mencegah terjadinya insiden dan meminimalkan dampak dari
insiden.
6. Pengendalian
Operasi TI (TI Operations Control)
Tujuan dari proses ini
adalah memantau dan mengontrol layanan TI beserta infrastrukturnya. Proses ini
bertanggung jawab pada pengendalian tugas-tugas rutin dari pengelolaan layanan
TI.
7. Manajemen Fasilitas
(Facilities Management)
Tujuan dari proses ini
adalah mengelola lingkungan fisik dari infrasturkur TI yang berjalan.
8. Manajemen Aplikasi
(Application Management)
Tujuan dari proses ini
adalah mengelola siklus hidup aplikasi layanan TI yang berjalan.
9. Manajemen Teknis (Technical
Management)
Tujuan dari proses ini
adalah menyediakan ahli teknis untuk mendukung pengelolaan infrastruktur TI.
4. Metode yang digunakan manajemen layanan system informasi
·
Metode yang digunakan manajemen layanan system informasi !
· Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
· Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
· Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
· Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
5. Kerangka kerja (
framework ) manajemen layanan system informasi
Kerangka
kerja (framework) yang dianggap dapat memberikan contoh penerapan ITSM di
antaranya:
·
Software
Maintenance Maturity Model
·
PRM-IT
IBM's Process Reference Model for IT
·
eSourcing
Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) dan eSourcing
Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc
for Sourcing Management.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar